cerbung

Cerbung: Karena Kau Tlah Memilihku #2

11:08:00


Griya Senja - " Tadi kamu ke sekolah? Sama siapa?" Dipa langsung memberondongku dengan pertanyaan saat aku baru saja masuk rumah. Namun aku tak langsung menjawabnya. Kutatap Dipa lekat. Postur tubuhnya yang jangkung, belum lagi kulitnya yang putih bersih memang tak bisa diabaikan begitu saja. Dipa termasuk dalam kategori cowok tampan di sekolah. Terbukti seringkali aku menerima tamu cewek-cewek untuk mencari Dipa. Tapi sayangnya tak satu pun dari mereka yang berhasil bertemu dengan Dipa lantaran adikku itu tak mau menemuinya. 
" Bilang saja aku tidak ada". Begitulah jawaban setiap kali kuketuk pintu kamarnya. Aku sendiri heran dan sangat heran. Mungkin semakin modern suatu zaman, yang beredar mencari mangsa tidak lagi anak cowok, melainkan juga cewek. 
" Tadi Trouble maker menganggumu ya? Sudah kubilang jangan ke sekolahku. Mereka layaknya singa lapar saat melihat wanita cantik." Aku reflek menaikkan ke dua alisku. Untuk pertama kalinya dalam hidupku Dipa bilang aku cantik. Selama ini dia seakan tak perduli jika aku adalah kakaknya. Namun baru saja aku dengar ada  kekhawatiran dari nada bicaranya.
" Tak apa. Lagian juga guru BPmu sudah mengurusnya". Aku berjalan melewatinya.
" Ah, Si Andrea itu mau jadi pahlawan rupanya". Ujarnya sambil duduk di sofa dan menyilangkan kedua kakinya di atas meja. 
"Jangan ulangi tingkah konyolmu itu jika kamu tak ingin aku ke sana." Jawabku sembari masuk kamar.

***
Kembali mengenai keluargaku. Ibuku menjadi seorang pembantu di sebuah keluarga yang sangat kaya. Perusahan yang dinaunginya ada di mana-mana. Sungguh sangat kontras dengan keadaan keluargaku. Aku sebenarnya tak tega membiarkan ibuku bekerja di sana. Tentunya aku tak yakin mereka akan memperlakukan Ibuku dengan baik. Apalagi aku dengar, majikan Ibuku mempunyai dua istri. Tentunya mereka akan saling nyinyir seperti yang ada di sinetron-sinetron. Dan Ibuku yang pastinya akan menjadi korbannnya. Aku membayangkan Ibuku dibentak dan diomeli habis-habisan saat melakukan kesalahan yang sepele. Perlahan timbul rasa benci pada keluarga kaya tersebut. Keluarga Grup Hawai.

***

" Tadi gimana waktu ke sekolah Dipa?" Tanya Ibuku saat tengah makan malam.
" Guru BPnya bilang, ini sudah kedua kalinya, jika terjadi lagi Dipa akan dikenakan sanksi." Dipa mendecakkan bibirnya kesal mendengar jawabanku.
" Dengarkan itu kakakmu. Tidakkah kamu kasihan padanya harus ke sekolahmu seperti itu? Jangan membuat hidup jadi tambah repot dengan kenakalanmu itu Pa. Jadilah anak yang baik. Jangan menjadi contoh yang jelek bagi adikmu Riyan". Dipa hanya diam mendengar penuturan tersebut. 
" Ibu sangat sayang kalian dan tak ingin kehilangan kalian dengan cara apapun". Mata Ibu mulai berkaca-kaca.
" Aku juga sayang Ibu". Adikku Riyan yang baru berusia 3 tahun menimpali dengan suaranya yang masih terdengar cadel. Membuat tawa kami berderai. Dipa mengusap kepala Riyan dengan sayang. Walau dia badung, tapi sebenarnya dia anak yang baik. Hanya saja, anak laki-laki seusianya seringkali sulit dimengerti.

To Be Continue

Image by kawankumagz.com

You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE

Like us on Facebook